Archive for Agustus 2017
Tugas OSI Layer
Standar Komunikasi
Standar Organisasi
adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan pemeliharaan sebuah kompetisi pasar daripada manufaktur perangkat komunikasi dan menjadi jaminan interiperability data dalam proses komuikasi. Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam dua kategori yankni kategori de facto (konvensi) dan de jure (secara hukum atau regulasi).
Berbagai macam organisai standar:
- Internet Engineering Task Force (IETF) adalah badan dunia yang menjadi kunci di balik perkembangan Internet, biasanya mengambil jalan sangat demokratis, terbuka, open standard, praktis mengadopsi yang terbaik yang ada di lapangan, dan yang lebih penting lagi IETF lebih cepat berkembang dan terkenal dalam komunikasi data dan Internet. Cukup masuk akal karena IETF memang besar bersama Internet dan protokol IP.
- Internet Telecomunications Union (ITU) adalah tempat berkumpulnya para regulator telekomunikasi dan operator telekomunikasi (termasuk Telkom, Telkomsel & Indosat) secara tradisional akan memilih jalur formal, resmi dan sangat top down.
- International Standards Organization (ISO) adalah sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar – standar aspek yaitu model OSI. OSI adalah open system interconnetion yang merupakan himpunan protokol yang memungkinkan terhubungnya 2 sistem yang berbeda yang berasal dari underlying archeticture yang berbeda pula.
OSI
OSI (Open System Interconnection) adalah deskripsi standar atau "Model Referensi" untuk bagaimana pesan harus ditransmisikan antara dua titik dalam telekomunikasi jaringan. Tujuannya adalah unutk membimbing pelaksana produk sehingga produk mereka secara konsisten akan bekerja dengan produk lain. Model referensi tujuh lapis mendifinisikan fungsi yang terjadi pada setiap akhir komunikasi.
Dikembangkan oleh perwakilan dari perusahaan-perusahaan komputer dan telekomunikasi besar yang dimulaipada tahun 1983, OSI awalnya ditujukan untuk spesifikasi rinci dari interface. OSI secara resmi diadopsi sebagai standar internasional oleh Organisasi Internasional Standar (ISO).
Penjelasan Masing-masing Layer
Berikut ini adalah penjelasan dari fungsi masing-masing layer OSI yang telah disebutkan di atas :
Physical Layer
Physical layer adalah layer OSI yang terletak di paling bawah. Physical layer bertugas mendefinisikan media transmisi jaringan ke media fisik serta membawa sinyal ke layer yang lebih tinggi.
Phyical layer memberikan hal berikut :
Data encoding (bagaimana merepresentasikan binari 1, menerima dan mengelola bit)
Physical medium attachment (mengakomodasi kemungkinan dalam berkomunikasi dengan media tertentu)
Transmission technique (transmisi digital atau analog)
Physical medium transmission (mentransmisikan bits sebagai electrical atau optical signal ke media fisik)
Data Link Layer
Layer kedua dari 7 layer OSI adalah data link layer. Layer ini bertugas untuk mengaktifkan dan mengakhiri link logical di antara dua node.
Selain itu Data link layer juga bertugas mengontrol frame dan memanage akses dari media tertentu, misalnya apakah suatu node memiliki hak untuk menggunakan media fisik.
Network Layer
Network layer bertugas untuk melakukan kontrol terhadap pengalamatan subnet. Network layer juga yang memutuskan path mana yang harus digunakan sesuai keadaan jaringan, prioritas layanan, dan faktor-faktor lain.
Selain itu Network layer juga melakukan frame fragmentation, logical-physical address mapping, dan penghitungan penggunaan subnet.
Transport Layer
Transport layer bertugas untuk memastikan pesan yang dikirim bebas dari error. Sesuai namanya, transport layer yang mengelola ketika ada pesan yang hendak dikirim di dalam suatu jaringan.
Transport layer melakukan hal berikut :
Message segmentation (memecah pesan menjadi bagian-bagian kecil).
Message acknowledgement (memberikan pengiriman pesan yang reliable).
Message traffic control.
Session multiplexing.
Session Layer
Session layer bertugas menetapkan dan mengakhiri session (sesi) di antara dua host yang sedang berkomunikasi. Tugas Session layer :
Session establishment, maintenance, and termination.
Session support (memberikan security, logging, dsb).
Presentation Layer
Presentation layer bertuhas untuk menyajikan data kepada Application layer. Presentation layer ini ibarat sebagai translator dari sebuah jaringan.
Presentation layer bertugas untuk melakukan :
Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).
Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb).
Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan ke jaringan.
Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password encryption).
Application Layer
Application layer berfungsi sebagai interface untuk user dan proses aplikasi untuk mengakses layanan jaringan.
Internet Standar
ISP dan layanan-layanannya
ISP merupakan kependekan dari Internet Service Provider yaitu sebuah perusahaan atau badan usaha yang menyediakan layanan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berhubungan. ISP memiliki infrastruktur telekomunikasi yang terkoneksi ke internet dimana ISP nantinya akan membagi kapasitas koneksi internet yang dimilikinya kepada para pelanggan yang membutuhkan jasa koneksi internet.
Macam - Macam ISP (Internet Service Provider)
Layanan-layanan pada ISP antara lain :
A. Dial Up
Dial up adalah layanan untuk pengguna yang mengakses internet melalui telepon yang didukung oleh modem.
Misal : Personal Dial Up,LAN Dial Up ISDN dll.
B. Mobile access
Mobile access adalah sebuah layanan untuk akses internet yang bisa didapat dengan mudah melalui telepon seluler. Layanan ini bermanfaat untuk pengguna telepon seluleryang mendukung teknologi ini.
C. Hotspot
Hotspot adalah jenis layanan internet untuk pengguna yang memerlukan koneksi internet pada lokasi-lokasi tertentu. Misal : Bandara,Cafe dll.
D. Wireless
Wireless adalah jenis layanan internet yang menggunakan teknologi tanpa kabel. Dalam layanan ini memiliki kelebihan terkoneksinya komputer pengguna dengan jaringan internet 24 jam dalam 7 hari seminggu. Disamping itu, biaya tagihannya hanya biaya koneksi internet saja,tanpa dengan biaya telepon.
E. Connection Speed (Kecepatan Koneksi)
Kecepatan download bervariasi dari 56 kbps untuk dial up. Teknologi yang lebih tinggi seperti DSL dan Modem Kabel. Koneksi kecepatan tinggi direkomendasikan untuk seseorang yang banyak mendownload program,memainkan game online, atau menjalankan server mereka sendiri.
F. Video on Demand
Download film secara real-time yang membuat user dapat melihat film di internet secara langsung. Layanan ini juga disebut dengan Streaming Video.
G. Content Filtering (Penyaringan Konten)
ISP menyediakan software yang dapat mencegah materi spesifik yang terdownload berdasarkan spesifikasi user. Software ini sering digunakan untuk memblock situs yang tidak pantas dan memblock serangan siebuah situs.
H. Virus Scanning
ISP sering memasukkan virus scanning dan anti-spam dalam bagian dari paket koneksinya. ISP kebanyakan memindai kode berbahaya dari file yang diupload dari user dan yang sampai ke user berikutnya.
I. IP Telephone
ISP juga menyediakan layanan IP Telephone yang memungkinkan user untuk menelepon dan menerima telepon dari internet. Ketika menggunakan internet, jarak jauh biasanya tidak berlaku.
J. Personal Home Pages
Personal Home Pages sering disediakan dalam layanan ISP. Biasanya ukuran ruang web dan trafik yang disediakan terbatas. Disain dan perawatan website tergantung dari penciptanya.
K. Web Hosting Services
Organisasi yang tidak mempunyai server dapat menggunakan server ISP sebagai server mereka. Web Hosting Service biasanya dibeli berdasarkan ukuran web site dan antisipasinya setiap bulan.
Dikembangkan oleh perwakilan dari perusahaan-perusahaan komputer dan telekomunikasi besar yang dimulaipada tahun 1983, OSI awalnya ditujukan untuk spesifikasi rinci dari interface. OSI secara resmi diadopsi sebagai standar internasional oleh Organisasi Internasional Standar (ISO).
Pengertian dan Fungsi Layer OSI
OSI yang merupakan singkatan dari Open Systems Interconnect memiliki tujuh buah layer yang dirinci sebagai berikut :
OSI yang merupakan singkatan dari Open Systems Interconnect memiliki tujuh buah layer yang dirinci sebagai berikut :
- Application Layer
- Presentation Layer
- Session Layer
- Transport Layer
- Network Layer
- Data Link Layer
- Physical Layer
Penjelasan Masing-masing Layer
Berikut ini adalah penjelasan dari fungsi masing-masing layer OSI yang telah disebutkan di atas :
Physical Layer
Physical layer adalah layer OSI yang terletak di paling bawah. Physical layer bertugas mendefinisikan media transmisi jaringan ke media fisik serta membawa sinyal ke layer yang lebih tinggi.
Phyical layer memberikan hal berikut :
Data encoding (bagaimana merepresentasikan binari 1, menerima dan mengelola bit)
Physical medium attachment (mengakomodasi kemungkinan dalam berkomunikasi dengan media tertentu)
Transmission technique (transmisi digital atau analog)
Physical medium transmission (mentransmisikan bits sebagai electrical atau optical signal ke media fisik)
Data Link Layer
Layer kedua dari 7 layer OSI adalah data link layer. Layer ini bertugas untuk mengaktifkan dan mengakhiri link logical di antara dua node.
Selain itu Data link layer juga bertugas mengontrol frame dan memanage akses dari media tertentu, misalnya apakah suatu node memiliki hak untuk menggunakan media fisik.
Network Layer
Network layer bertugas untuk melakukan kontrol terhadap pengalamatan subnet. Network layer juga yang memutuskan path mana yang harus digunakan sesuai keadaan jaringan, prioritas layanan, dan faktor-faktor lain.
Selain itu Network layer juga melakukan frame fragmentation, logical-physical address mapping, dan penghitungan penggunaan subnet.
Transport Layer
Transport layer bertugas untuk memastikan pesan yang dikirim bebas dari error. Sesuai namanya, transport layer yang mengelola ketika ada pesan yang hendak dikirim di dalam suatu jaringan.
Transport layer melakukan hal berikut :
Message segmentation (memecah pesan menjadi bagian-bagian kecil).
Message acknowledgement (memberikan pengiriman pesan yang reliable).
Message traffic control.
Session multiplexing.
Session Layer
Session layer bertugas menetapkan dan mengakhiri session (sesi) di antara dua host yang sedang berkomunikasi. Tugas Session layer :
Session establishment, maintenance, and termination.
Session support (memberikan security, logging, dsb).
Presentation Layer
Presentation layer bertuhas untuk menyajikan data kepada Application layer. Presentation layer ini ibarat sebagai translator dari sebuah jaringan.
Presentation layer bertugas untuk melakukan :
Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).
Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb).
Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan ke jaringan.
Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password encryption).
Application Layer
Application layer berfungsi sebagai interface untuk user dan proses aplikasi untuk mengakses layanan jaringan.
Internet Standar
ISP dan layanan-layanannya
ISP merupakan kependekan dari Internet Service Provider yaitu sebuah perusahaan atau badan usaha yang menyediakan layanan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berhubungan. ISP memiliki infrastruktur telekomunikasi yang terkoneksi ke internet dimana ISP nantinya akan membagi kapasitas koneksi internet yang dimilikinya kepada para pelanggan yang membutuhkan jasa koneksi internet.
Macam - Macam ISP (Internet Service Provider)
- Telkom speedy merupakan ISP produk dari PT Telkom Indonesia, dengan harga yang cocok di kantong orang berpenghasilan menengah kebawah Telkom Speedy menawarkan koneksi internet yang stabil, info lebih lanjut bisa diakses di http://telkomspeedy.com
- Astinet juga merupakan produk dari PT Telkom Indonesia yang menawarkan jasa sambungan internet untuk penggunaan skala besar. Astinet sendiri merupakan kependekan dari Access Service Dedicated To Internet Info lebih lanjut tentang Astinet bisa anda akses di http://telkomspeedy.com/telkomnet-astinet
- IM2 merupakan layanan sambungan internet milik PT Indosat, selain itu IM2 juga melayani jasa hosting dan sewa domain, untuk lebih lengkapnya anda bisa mengakases http://www.indosatm2.com/
Layanan-layanan pada ISP antara lain :
A. Dial Up
Dial up adalah layanan untuk pengguna yang mengakses internet melalui telepon yang didukung oleh modem.
Misal : Personal Dial Up,LAN Dial Up ISDN dll.
B. Mobile access
Mobile access adalah sebuah layanan untuk akses internet yang bisa didapat dengan mudah melalui telepon seluler. Layanan ini bermanfaat untuk pengguna telepon seluleryang mendukung teknologi ini.
C. Hotspot
Hotspot adalah jenis layanan internet untuk pengguna yang memerlukan koneksi internet pada lokasi-lokasi tertentu. Misal : Bandara,Cafe dll.
D. Wireless
Wireless adalah jenis layanan internet yang menggunakan teknologi tanpa kabel. Dalam layanan ini memiliki kelebihan terkoneksinya komputer pengguna dengan jaringan internet 24 jam dalam 7 hari seminggu. Disamping itu, biaya tagihannya hanya biaya koneksi internet saja,tanpa dengan biaya telepon.
E. Connection Speed (Kecepatan Koneksi)
Kecepatan download bervariasi dari 56 kbps untuk dial up. Teknologi yang lebih tinggi seperti DSL dan Modem Kabel. Koneksi kecepatan tinggi direkomendasikan untuk seseorang yang banyak mendownload program,memainkan game online, atau menjalankan server mereka sendiri.
F. Video on Demand
Download film secara real-time yang membuat user dapat melihat film di internet secara langsung. Layanan ini juga disebut dengan Streaming Video.
G. Content Filtering (Penyaringan Konten)
ISP menyediakan software yang dapat mencegah materi spesifik yang terdownload berdasarkan spesifikasi user. Software ini sering digunakan untuk memblock situs yang tidak pantas dan memblock serangan siebuah situs.
H. Virus Scanning
ISP sering memasukkan virus scanning dan anti-spam dalam bagian dari paket koneksinya. ISP kebanyakan memindai kode berbahaya dari file yang diupload dari user dan yang sampai ke user berikutnya.
I. IP Telephone
ISP juga menyediakan layanan IP Telephone yang memungkinkan user untuk menelepon dan menerima telepon dari internet. Ketika menggunakan internet, jarak jauh biasanya tidak berlaku.
J. Personal Home Pages
Personal Home Pages sering disediakan dalam layanan ISP. Biasanya ukuran ruang web dan trafik yang disediakan terbatas. Disain dan perawatan website tergantung dari penciptanya.
K. Web Hosting Services
Organisasi yang tidak mempunyai server dapat menggunakan server ISP sebagai server mereka. Web Hosting Service biasanya dibeli berdasarkan ukuran web site dan antisipasinya setiap bulan.
Program VOIP
Program VOIP
Langkah - langkahnya :
1. Setting
IP Address router
2. Setting
IP DHCP Pool
3. Setting telephony service pada router
4. Setting Vlan Voice 1 di switch
5. Setting Dial number di Router
6. Menyalakan IP Phone
7. Melakukan panggilan
1. Seting IP Addres router
Klik router, pilih Tab CLI kemudian ketikan
perintah seperti dibawah :
Continue with
configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get
started!
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip
address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no
shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
2. Seting IP DHCP
Masih pada mode
konfigurasi CLI router, ketikan
perintah berikut :
Router(config)#ip dhcp
pool VOICE
Router(dhcp-config)#default-router
192.168.1.1
Router(dhcp-config)#network
192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#option
150 ip 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip
dhcp excluded-address 192.168.1.1
pada perintah
diatas "ip dhcp pool
VOICE" artinya membuat
sebuah DHCP service dengan nama "VOICE".
perintah "default-router
192.168.1.1" untuk menset
alamat tsb sebagai gateway.
perintah "network 192.168.1.0 255.255.255.0" untuk
menset network dan subnetmask untuk DHCP.
perintah "option 150 ip 192.168.1.1" untuk
menset option 150 untuk ip tsb (option untuk memberikan alamat ip dari daftar
TFTP server)
perintah "ip
dhcp excluded-address 192.168.1.1" untuk mengeluarkan alamat
192.168.1.1 (router) agar ketika ada DHCP request, ip tidak diberikan ke DHCP
client sehingga tidak terjadi conflict.
3. Seting Telephony service
Lanjut
konfigurasi telephony service ada router, ketikan
perintah berikut :
Router(config)#telephony-service
Router(config-telephony)#max-dn
5
Router(config-telephony)#max-ephones
5
Router(config-telephony)#ip
source-address 192.168.1.1 port 2000
Router(config-telephony)#auto assign 1 to 5
Router(config-telephony)#auto assign 4 to 6
Router(config-telephony)#auto assign 1 to 5
Router(config-telephony)#auto assign 4 to 6
Router(config-telephony)#exit
Router(config)#
pada perintah diatas "max-dn 5" untuk menentukan max jumlah dial number.
perintah "max-ephones
5" untuk menset jumlah IP
Phone yang dapat ter-register dalam satu waktu.
perintah "network 192.168.1.0 255.255.255.0" untuk
menset network dan subnetmask untuk DHCP.
perintah "ip source-address 192.168.1.1 port 2000" untuk menset ip router lokal dan port layanan
komunikasi.
4. Seting Voice Vlan 1 di switch
Pada
konfigurasi ini kita akan men-set port untuk mengakses vlan voice, Klik pada
Switch, pilih Tab CLI kemudian ketikan perintah berikut :
Press RETURN to get
started!
Switch>enable
Switch#configure
terminal
Switch(config)#interface
range fastEthernet 0/1 - 5
Switch(config-if-range)#switchport
mode access
Switch(config-if-range)#switchport
voice vlan 1
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#exit
Switch#copy
running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? (enter)
Building configuration...
[OK]
Destination filename [startup-config]? (enter)
Building configuration...
[OK]
pada perintah diatas "interface range fastEthernet 0/1 - 5" untuk melakukan konfigurasi pada beberapa
interface sekaligus.
perintah "switchport
mode access" untuk masuk
ke mode access switch.
perintah "switchport voice vlan 1" untuk menset interface 0/1 - 0/5 untuk mengakses
voice vlan 1.
5. Setting Dial number di Router
Klik kembali
pada router, buka mode konfigurasi CLI, ketikan perintah berikut :
Router(config)#ephone-dn
1
Router(config-ephone-dn)#number 1001
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config-ephone-dn)#number 1001
Router(config-ephone-dn)#exit
Karena kali ini
kita menambahkan 3 IP Phone, lakukan kembali konfigurasi dial number untuk
ephone-dn 2 dan ephone-dn 3 :
Router(config)#ephone-dn
2
Router(config-ephone-dn)#number 1002
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config-ephone-dn)#number 1002
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#ephone-dn
3
Router(config-ephone-dn)#number 1002
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#exit
Router(config-ephone-dn)#number 1002
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#exit
Router(config)#copy
running-config startup-config
Destination
filename [startup-config]? (enter)
Building
configuration...
[OK]
6. Menyalakan IP Phone
Sampai sejauh
ini langkah konfigurasi sudah selesai, yang perlu kita lakukan sekarang adalah
menyalakan IP Phone dengan meng-klik IP Phone, pilih mode Physical kemudian
hubungkan adaptor ke power chord IP Phone dengan cara Drag n Drop.
Hubungkan
adaptor pada semua IP Phone, setelah power dihubungkan, IP Phone akan mulai
menyala dan melakukan konfigurasi dengan melakukan DHCP Request dan mencari
server yang menyediakan DHCP server/telephony service terdekat di jaringan
tersebut. seting didapat dari server melalui TFTP server.
Untuk melihat
IP Phone yang telah terkonfigurasi, klik IP Phone dan buka mode GUI, maka akan
terlihat nomor telepon yang telah kita alokasikan.
7. Melakukan Panggilan
Untuk melakukan
panggilan dari IP Phone, klik pada salah satu IP Phone, kemudian buka mode GUI
dan masukan nomor telepon yang dituju dan tekan enter atau klik pada gagang
telpon dan telpon dengan nomor
yang dituju akan mulai menyala dan berdering
Tekan enter
atau klik pada gagang telpon untuk menerima panggilan. keterangan connected
berarti telpon sudah salih terhubung.
- X-Lite : sebagai softphone untuk memanggil / menerima telepon
- IP Phone : Sebagai Hardphone untuk memanggil dan menerima telepon
- Briker : sebagai operating sistem VoIP
- Server : Sebagai pusat pengolahan data pada jaringan VoIP
- Modem : Sebagai koneksi apabila server VoIP ada dijaringan internet
Konsep Kerja Server Softswitch
Softswitch, ketika pelanggan gateway dan telepon Ip mengirimkan sinya satu sama lain dalam jaringan paket dengan menggunakan protokol Ip teleponi seperti H.323 atau SIP. Setelah sinyal diterima softswitch akan mengidentifikasikan panggilan yang masuk apakah berasal dari jaringan PSTN atau jaringan IP. JIka dipanggil menggunakan IP, softswitch akan menginstruksikan originating customer gateway untuk merutekan packetized vice stream secara langsung. Softswitch mengontrol pembentukan (setup) dan pemutusan (release) panggilan dari dan kepelanggan dan sekaligus mengatur hubungan pelanggan tersebut dengan internet secara simultan.
Sistem Operasi Jaringan
Sistem Operasi Jaringan
Sistem Operasi (operation
system) adalah perangkat lunak (software)
yang mengatur semua sumber daya dalam komputer. Sumber daya ini dapat berupa
perangkat keras (hardware)maupun
program aplikasi.
Ada 2 Macam Sisitem Operasi Jaringan
Ø Open Source adalah
perangkat lunak dimana kode program terbuka dan disediakan oleh pengembangnya
secara umu agar bisa dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih lanjut dan
disebar luaskan. Jika ada pembuat perangkat lunak yang tidak mengizinkan kode
programnya diubah atau dimodifikasi, maka bukanlah disebut sebagai open source walaupun kode program dari
perangkat lunak tersebut tersedia.
·
Keuntungan
1. Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
2. Kesalahan (bugs, error) lebih cepat
ditemukan dan diperbaiki
3. Kualitas hasil lebih terjamin
disebabkan komunitas melakukan evaluasi
4. Lebih aman
5. Hemat biaya
6. Tidak mengulangi development
·
Kekurangan
1. Minimnya SDM yang bisa memanfaatkan
Open Source
2. Tidakadanya Proteksi terhadap HAKI
·
Contoh Sistem Operasi yang termasuk
Open Source
§ Linux : Ubuntu, Red Hat, Mandriva,
CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS
§ Open BSD dan Free BSD
§ Android
Ø Close Source adalah
Sistem Operasi yang codenya tidak dibuka untuk umum, pemilik code yang close
source bisa membagi source codenya melalui lisensi secara gratis maupun
berbayar. Meskipun gratis, lisensi tertentu dapat membuat sebuah sistem operasi
tidak sepenuhya open source. Misalnya jika lisensi tersebut ada larangan untuk
memodifikasi code, maka sistem operasi ini tidak open source.
·
Keuntungan
1. Kestabilan sitem terjamin karena ada
penanggung jawab resmi
2. Support langsung dari pemilik
aplikasi / program
3. Mudah mendapatkan sertifikasi
4. Lebih mudah dugunakan / dipelajari /
dipahami karena mayoritas pengguna
·
Kekurangan
1. Tidak ada support khusus / langsung
dari pembuat (developer)
2. Celah yang terbuka, dapat
dimanfaatkan untuk pengambilan informasi
3. Sosialisasi pemakaian agak sulit,
karena umumnya pengguna menggunakan close source (e.g Windows), hanya pada
daerah tertentu
4. Sulit untuk mendapatkan sertifikasi
5. Adanya lisensi yang mengharuskan
pengguna untuk menyediakan dana / financial
6. Pengembangan terbatas
7. Diperlukan antifirus
8. Aplikasi umumnya tersedia berbayar
9. Deteksi kelemahan aplikasi menunggu
feedback dari pengguna
·
Contoh Sistem Operasi yang temasuk
Close Source
1. Microsoft Windows